Siswa siswi SMP hari ini menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari kedua. Komisi D DPRD Kota Malang melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke SMPN 15 Malang, Selasa pagi (23/4).
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Aminah menyatakan UNBK di SMPN 15 termasuk baik dan tidak ada kendala. Memang ada kekurangan komputer, namun pihak sekolah menyiasati dengan meminjam wali murid dan para guru.
"Pelaksanaannya bagus, tidak ada kendala. Karena komputer diberi sama Dinas Pendidikan kurang, sekolah pinjam kepada orang tua dan guru," ujarnya saat diwawancarai wartawan.
Menurut Aminah, para siswa SMPN 15 memiliki semangat yang tinggi sekalipun para siswanya tergabung antara siswa kabupaten dan kota.
"Kita kan sidak, langsung inspeksi mendadak gitu. Tapi alhamdulillah berjalan bagus. Anak-anak di sini juga semangat," ungkapnya.
Sementara itu, mengenai masalah listrik, pihak sekolah telah menyiapkan dua genset. Satu genset milik sekolah dan genset yang lain menyewa.
Komisi D DPRD Kota Malang sendiri memang mengimbau kepada seluruh sekolah untuk menyediakan cadangan listrik dengan menyewa genset.
"Kita mengimbau kepada seluruh sekolah supaya ada cadangan listrik yaitu sewa genset. Kalau anggarannya memang tidak ada, silakan kepala sekolah sama komite sekolah berunding supaya ada kesiapan genset," papar Rusman Hadi, anggota Komisi D DPRD Kota Malang.
Ditegaskan oleh Hadi, bahwa yang terpenting adalah tidak terjadi pungutan kepada wali murid yang besarannya ditentukan.
"Kalau memang sumbangan dari wali murid, masih diperbolehkan. Tapi kalau sudah menjadi tuntutan anggaran ya tidak boleh," ujarnya.
"Tentunya sekolah juga bisa berunding dengan dinas. Kita sebagai wakil dari rakyat, anggaran-anggaran yang memang benar-benar dibutuhkan nanti bisa kita kawal," imbuhnya.
Sementara itu, dari pihak sekolah, persiapan untuk UNBK ini sudah dilakukan sejak Jumat, (19/4). Hal ini dinyatakan oleh Kepala SMPN 15 Malang Agus Wahyudi.
"Tidak ada kendala karena kita prepare mulai hari Jumat. Laptop kurang pinjam orang tua dan guru," ujarnya.
Laptop yang meminjam orang tua berjumlah 8 sedangkan laptop dari guru berjumlah 10 laptop.
Untuk antisipasi genset, sekolah sudah menyiapkan sejak hari Minggu. Jumlahnya yakni 2 genset, satu milik sekolah dan satu lagi menyewa.
"Yang kita sewa gensetnya 7 ribu speknya. Yang kita punya kan cuma 4.500. Insya Allah cukup," pungkasnya.